Makalah Kisah Nabi yusuf tafsir kisah nabi
MAKALAH
TAFSIR AYAT-AYAT KISAH
Dosen : Ulfa Munifah, M. Ag.
Kisah Nabi Yusuf AS
Disusun Oleh :
Ipan Muhamad Fadilah
7.01.19.002
Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
INSTITUT AGAMA ISLAM CIREBON
Jl. Tuparev no. 111 Cirebon
Kata Pengantar
Puji syukur kami sampaikan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyusun makalah ini sampai selesai. Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW, kepada keluarganya para sahabatnya para tabi'in dan semoga sampai kepada kita semua selaku umatnya.
Penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah tafsir ayat-ayat kisah. Didalamnya saya berusaha menyampaikan seputar kisah nabi Yusuf as, bagaimana kisah kehidupannya seperti yang terkisahkan didalam al-Qur'an.
Bagi saya selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kesalahan dan kekeliruan karena keterbatasan pengetahuan saya. Untuk itu kami harapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Cirebon, 1 Juli 2022
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...…..……… 1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..….…… 2
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………………………..….. 3
Rumusan Masalah………………………………………………………….….……. 3
Tujuan Penulisan…………………………………………………………..….…..… 3
BAB II PEMBAHASAN
Biografi Nabi Yusuf As…………………………………………………………...… 4
Pengutusan Nabi Yusuf …………………………………......................................…. 4
Kisah Nabi Yusuf dalam Al-Qur'an………………………………………….,,.............5
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………...……8
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………...….……9
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Didalam al Qur’an banyak diceritakan tentang kisah-kisah yang menarik dan populer,setidaknya kisah-kisah dalam al Qur’an terbagi dalam tiga bahagian, yakni: 1). Kisah mengenai para Nabi dan rasul serta hal-hal yang terjadi pada mereka dan orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir.2). Kisah mengenai individu-individu dan golongan-golongan tertentu yang mengandung pelajaran. Seperti kisah Maryam, Luqman, Dzulqarnain, Firaun, Ashab al-Kahfi, Harut Marut dan lain sebagainya. 3). Kisah mengenai kejadian-kejadian dan kaum-kaum pada masa Nabi.
Disamping kandungannya yang demikian kaya dengan pelajaran, tuntunan dan hikmah, kisah ini kaya pula dengan gambaran yang sungguh hidup melukiskan gejolak hati pemuda, rayuan wanita, kesabaran, kesedihan, dan kasih sayang seorang ayah. Kisah ini juga mengandung imajinasi, bahkan memberi aneka informasi tersurat dan tersirat tentang sejarah masa silam.
Surat Yusuf adalah satu-satunya surah yang Allah SWT turunkan kepada Rasulullah SAW pada masa-masa sulit dalam sejarah dakwah dan kehidupannya. Surat ini bertujuan untuk menyenangkan, menghibur, dan menenangkan hati kaum muslimin pada saat itu.
Nabi Yusuf adalah putra ke tujuh daripada dua belas putra-putri Nabi Ya'qub. Beliau dengan adiknya yang bernama Benyamin adalah beribukan Rahil, saudara sepupu Nabi Ya'qub. Beliau dikurniakan oleh Allah dengan rupa yang bagus, paras tampan dan tubuh yang tegap yang menjadikan idaman setiap wanita dan kenangan gadis-gadis remaja. Beliau adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain, terutamanya setelah wafatnya ibu kandungnya Rahil semasa Beliau masih berusia dua belas tahun.
Perbedaan kisah Nabi Yusuf dengan kisah lain, Allah menitik beratkan kepada berbagai tantangan yang datang dari kaum mereka, kemudian mengakhirinya dengan memusnahkan penentang Nabi-Nabi tersebut. Dalam kisah Nabi Yusuf Allah SWT menonjolkan akibat yang baik dari kesabaran, dan bahwa kesenangan itu datangnya sesudah penderitaan.
B.Rumusan Masalah
Bagaimana biografi Nabi Yusuf As?
Bagaimana kisah pengutusan Nabi Yusuf As?
Bagaimana kisah nabi Yusuf As di dalam al-Qur'an?
C.Tujuan Penulisan
Mengetahui biografi Nabi Yusuf As
Mengetahui bagaimana kisah pengutusan Nabi Yusuf As
Mengetahui bagaimana kisah Nabi Yusuf As di dalam al-Qur'an
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Nabi Yusuf As
Nama : Yusuf bin Ya'qub (Yusuf bin Yakub)
Garis Keturunan : Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Yusuf as
Usia : 110 tahun
Periode sejarah : 1745 - 1635 SM
Tempat diutus : Mesir
Jumlah keturunan : 3 anak (2 laki-laki, 1 perempuan)
Tempat wafat : Nablus
Sebutan kaumnya : Heksos dan Bani Israil
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 58 kali. Yusuf bin Yaqub merupakan salah satu dari 12 putra Yaqub dan merupakan cucu dari Ishaq as, serta cicit dari Ibrahim as.
2.2 Pengutusan Nabi Yusuf As
Nabi Yusuf adalah salah satu rasul yang tidak termasuk dalam kelompok Ulul Azmi. Rasulullah memuji beliau dalam sabdanya, "Dia adalah orang yang mulia, anak orang mulia, cucu orang mulia, dan cicit orang yang mulia: Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim," (HR. al-Bukhari).
Nabi Yusuf dilahirkan di negeri Kan'an. Dia memiliki seorang saudara kandung yang bernama Bunyamin dan sepuluh saudara seayah. Ibunda Yusuf dan Bunyamin lebih dahulu meninggal, sehingga sang ayah sangat mencintai mereka berdua. Perhatian yang dicurahkan Nabi Ya'qub kepada keduanya menimbulkan rasa iri di hati saudara-saudaranya yang lain. Mereka lantas merencanakan sesuatu untuk mencelakakan Yusuf seperti yang tertera dalam al-Qur'an, "Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian ayah tertumpah kepada kalian, dan setelah itu kalian menjadi orang yang baik," (QS. Yusuf [12]: 9).
Saudara-saudara Yusuf lalu meminta izin kepada sang ayah agar dia diizinkan ikut bersama mereka bermain di luar kota. Di sanalah Yusuf dilempar ke dalam sebuah sumur tua. Hal ini terekam dalam firman Allah, "Mereka berkata: "Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba dan kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan serigala; dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun kami adalah orang-orang yang benar." Dan Mereka datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah palsu. Yakub berkata: "Sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan." Dan kemudian datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: "Oh; kabar gembira, ini seorang anak muda!" Kemudian mereka menyembunyikan dia sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan," (QS. Yusuf [12]: 17-19).
Nabi Ya'qub merasa terpukul atas kejadian itu hingga kedua matanya memutih akibat kesedihan yang mendalam Sementara itu, kafilah yang menemukan Yusuf membawanya ke negeri Mesir lalu menjualnya di pasar budak. Pembesar Mesir kemudian membelinya dan memberikan Yusuf kepada istrinya yang belum memiliki anak. Setelah beliau dewasa, Allah memberikannya ilmu dan hikmah di negeri Mesir. Beliaupun menjadi terkenal dengan kepiawaiannya menakwilkan mimpi dan menjaga kehormatan diri dari rayuan tuannya.
Pada satu waktu, Nabi Ya'qub mengutus anak-anaknya, kecuali Bunyamin untuk membeli hasil bumi kepada seorang menteri Mesir, yaitu Yusuf. Nabi Yusuf meminta mereka agar membawa Bunyamin pada kedatangan berikutnya. Mereka pun datang ke Mesir untuk yang kedua kalinya bersama Bunyamin, dan Yusuf telah mengenalnya secara diam-diam. Beliau lantas memerintahkan para pembantunya untuk meletakkan sukatan di dalam karung Bunyamin. Bunyamin pun ditahan. Saudara-saudara yang berusaha membebaskannya namun sia-sia belaka.
Akhirnya mereka pulang tanpa Bunyamin. Ya'qub semakin sedih dengan hilangnya dua putra beliau. Untuk ketiga kalinya, Nabi Ya'qub memerintahkan mereka berangkat ke Mesir guna membebaskan Bunyamin. Saat mereka bertemu, Yusuf memberitahu mereka keadaan yang sebenarnya, sebagaimana yang tertera dalam firman Allah, "Aku Yusuf dan ini saudaraku. Sesungguhnya Allah telah melimpahkan karunia-Nya kepada kami" (QS. Yusuf [12]: 90).
Saudara-saudara Yusuf merasa amat bersalah dan berdosa, tetapi Nabi Yusuf memaafkan mereka. Selain itu, dia memberikan bajunya agar diserahkan kepada sang ayah. Baju ini sebagai tanda bahwa dia masih hidup. Setelah mereka bertemu sang ayah, secara bersamaan Nabi Ya'qub telah mencium bau Yusuf, dan membuat penglihatannya kembali normal. Peristiwa ini sesuai dengan firman Allah, "Maka tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf, Yusuf merangkul kedua orang tuanya dan dia berkata: "Masuklah kalian ke negeri Mesir, insya Allah dalam keadaan aman." Dan ia menaikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana. Dan mereka (semuanya) merebahkan diri seraya sujud kepada Yusuf. Dan berkata Yusuf: "Wahai ayahku inilah takbir mimpiku yang dahulu itu; sesungguhnya Tuhanku telah menjadikannya suatu kenyataan. Dan sesungguhnya Tuhanku telah berbuat baik kepadaku, ketika Dia membebaskan aku dari rumah penjara dan ketika membawa kamu dari dusun padang pasir, setelah setan merusakkan (hubungan) antara ku dan saudara-saudaraku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. Yusuf [12]: 99-100).
2.3 Kisah Nabi Yusuf As dalam Al-Qur'an
Di dalam Al-Quran, nama Yusuf as, disebutkan sebanyak 58 kali, yaitu :
Surat Al-An'am [6] : ayat 84
Surat Yuusuf (Yusuf) [12] : ayat 4, 7-11, 13, 15, 17, 20, 21, 23-29, 31, 33-36, 37, 38, 42, 45-47, 50-52, 54-56, 58, 59, 62, 64, 69, 70, 73, 76, 77, 79, 80, 84, 85, 87-90, 92, 94, 99, 100, dan 102
Surat Al-Mu'min (Ghafir) [40] : ayat 34
Al-Qur'an mengawali kisah Yusuf saat ia masih muda. Ia bermimpi melihat sebelas planet, matahari, dan bulan bersujud padanya (Yusuf [12]:4). Mimpi itu ia beritahukan kepada ayahnya, Yaqub yang menyuruhnya agar tidak memberitahukan mimpi itu kepada saudara-saudaranya yang pencemburu (Yusuf [12]:5). Yusuf juga merupakan anak yang paling disayangi Yaqub, sehingga saudaranya merasa cemburu dan mereka merencanakan suatu rencana untuk membuang Yusuf (Yusuf [12]:8). Saudara-saudara Yusuf meminta izin pada Yaqub untuk membawa Yusuf pergi bersama mereka, dan mereka diizinkan. Dalam perjalanan, Yusuf dimasukkan ke dalam sumur dan ditinggal pergi oleh saudara-saudaranya hingga kemudian ia ditemukan oleh kafilah dagang yang kemudian menjualnya di Mesir. Orang yang membeli Yusuf adalah Qithfir, seorang raja Mesir yang mempunyai julukan Al Aziz.
Nabi Yusuf di dalam Al-Qur'an dikatakan sebagai pria yang sangat tampan. Pernyataan ini digambarkan ketika Yusuf tumbuh remaja, istri tuannya yang bernama Zulaikha menggodanya karena tidak bisa menahan daya tarik ketampanannya dan setiap wanita yang melihatnya pasti terkesima, namun Yusuf menolaknya (Yusuf [12]:23). Sehingga ia mengancam Yusuf akan dipenjarakan, jika tidak mengikuti perintahnya (Yusuf [12]:32). Namun, Yusuf tetap teguh dan ia akhirnya dipenjarakan (Yusuf [12]:33). Yusuf dipenjarakan bersama dua orang tahanan. Di dalam penjara, mereka mengetahui bahwa Yusuf memiliki kejujuran yang tinggi dan dapat menafsirkan mimpi (Yusuf [12]:36). Yusuf berhasil dalam menafsirkan mimpi 2 tahanan lainnya, mimpi mereka adalah bahwa salah satu dari mereka akan dihukum mati, dan yang lainnya akan dibebaskan dan kembali bekerja sebagai penuang air minum raja. Maka, Yusuf meminta pada temannya yang akan dibebaskan untuk mengemukakan masalahnya kepada raja. Namun, ketika dibebaskan, ia melupakan Yusuf, sehingga ia tetap dipenjara.
Beberapa tahun kemudian, raja bermimpi dan menanyakan apa artinya. Penuang minuman tersebut akhirnya ingat pada Yusuf, dan ia menanyakan Yusuf apa arti mimpi raja. Yusuf menafsirkan mimpi raja bahwa akan terjadi tujuh panen yang berlimpah, kemudian diikuti tujuh panen yang sedikit, dan kemudian ada tahun yang penuh dengan hujan. Raja yang mendengar tafsir Yusuf, akhirnya memanggilnya. Namun, sebelumnya Yusuf meminta kepada orang-orang yang menuduhnya ditanyai apa yang sebenarnya terjadi. Zulaikha akhirnya mengakui apa yang dilakukannya pada Yusuf. Yusuf akhirnya dibebaskan dan raja menghendaki ia bekerja untuknya. Yusuf akhirnya meminta agar ia ditugaskan untuk mengurus hasil bumi di negeri itu.
Selama tahun-tahun yang diramalkan paceklik, saudara-saudara Yusuf datang ke Mesir untuk meminta makanan. Mereka diperbolehkan menghadap Yusuf yang mengenal mereka, namun mereka tidak. Yusuf meminta mereka jika ingin meminta makanan lagi, mereka diharuskan membawa adik laki-laki bungsu mereka. Mereka akhirnya membawa adik bungsu mereka pada pertemuan berikutnya. Pada adik bungsunya itulah, Yusuf mengungkapkan kisahnya bahwa ia dipelakukan jahat oleh kakak-kakaknya. Yusuf akhirnya bekerja sama dengan adiknya. Adiknya untuk sementara ditinggal bersamanya. Yusuf berpura-pura bahwa adiknya ditahan karena mencuri gelas minum raja. Pada saat itu juga, Yaqub kehilangan penglihatannya karena merasa kehilangan Yusuf dan saudaranya
Ketika saudara-saudara Yusuf datang lagi kepadanya, Yusuf mengungkapkan jati dirinya pada mereka. Saudara-saudara Yusuf akhirnya meminta maaf atas tindakan mereka. Yusuf kemudian meminta mereka membawakan bajunya kepada ayahnya dan mengusapkan pada wajah ayahnya untuk memulihkan penglihatannya dan juga memerintahkan mereka untuk membawa orangtua dan keluarga mereka ke Mesir. Setelah tiba di Mesir, orang tua dan saudara-saudaranya bersujud untuk menghormatinya. Yusuf kemudian mengingatkan akan mimpinya di masa muda yang ditafsirkan oleh ayahnya; sebelas planet, matahari, dan bulan bersujud padanya.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Nabi Yusuf Alaihissalam adalah putra dari Nabi Yakub yang dilahirkan di negeri kan'an. Mempunyai 11 saudara dan saudaranya yang bernama Bunyamin memiliki Ibu yang sama dengan Nabi Yusuf. Ibunya Nabi Yusuf meninggal terlebih dahulu sehingga perhatian dan kasih sayang Nabi Yakub selalu lebih tinggi kepada mereka berdua dibanding saudara yang lainnya yang menyebabkan Iri hati dan dengki di antara para saudaranya tersebut Karena rasa tersebut saudara yang lainnya berusaha untuk mencelakakan Nabi Yusuf dengan dibuang ke sebuah sumur tapi Nabi Yusuf selamat akhirnya diperjualbelikan sebagai budak dan dibeli oleh salah satu pejabat di Mesir. Terkenal karena ketampanannya sehingga banyak memikat hati para wanita tidak terkecuali istri dari pejabat tersebut sehingga menyebabkan Nabi Yusuf difitnah dan dipenjara. selama di penjara Nabi Yusuf terkenal karena mampu menakwilkan mimpi sampai kemudian Raja bermimpi dan meminta Nabi Yusuf untuk mentakwilkan mimpinya tersebut. setelah itu Nabi Yusuf di dibebaskan dan dijadikan salah satu pejabat di Mesir yaitu sebagai bendahara sampai kemudian datang saudara-saudaranya ke Mesir untuk meminta bantuan Karena di daerahnya sedang terdapat masalah kekurangan. tanpa mengenali Nabi Yusuf tetapi nabi Yusuf tetap mengenali mereka Dan Membiarkan Bunyamin untuk tinggal bersamanya di Mesir sampai kemudian mereka meminta semua saudara-saudaranya dan ayahnya untuk tinggal di Mesir juga.
DAFTAR PUSTAKA
https://p2k.unkris.ac.id/q7a/3065-2962/Nabi-Yusuf-as_68_2221131_p2k-unkris.html
Komentar
Posting Komentar